Minggu, 22 September 2013

( AMALAN ) DOA NABI MEMOHON KEMUDAHAN DIKALA SULIT

Foto: ... Ketika Muslimah Menjemput Jodoh ...

Bismillah ... Masalah Jodoh dan kedewasaan adalah problematika serius terutama untuk muslimah. Dimanapun melangkah ada saja pertanyaan “Kapan menikah?” atau "Kapan menjadi ibu?" Dan lain sebagainya yang mengarah pada masalah jodoh.

Dalam realita jodoh tak semudah saat dibicarakan. Banyak orang berlomba mengajukan criteria idaman dengan standarisasi : wajah rupawan, berpendidikan tinggi, orang kaya, mapan dan hal duniawi lainnya. Haruskah seideal itu?

Banyak yang menjawab ringan, “Apa salahnya? Namanya juga ikhtiar”. Namun ada juga yang berkata, “Saya hanya menginginkan suami yang shalih”.

Sayangnya itu dikatakan ketika keriput sudah mulai nampak di setiap sudut, karena waktunya yang lalu hanya ia pikirkan untuk menyeleksi dari segi duniawi. Padahal dengan criteria kematangan akhlak, berilmu dan keshalihan yang diutamakan akan menjadikan pemikiran kita dewasa, siap mengarungi lika-liku bahtera dalam bingkai syariat.

Memperhitungkan kriteria calon memang sesuai sunnah, namun kriteria tidak pernah menjadi penentu mudahnya orang menikah. Kadang menjalin hubungan yang tidak halalpun mereka lakukan untuk berdalih mendapatkan jodoh, padahal justru itu yang mengurangi kemuliaan seorang wanita.

Tak sadarkah kau tengah dijerumuskan nafsu? Menjemput jodoh dengan baik itu adalah lewat perbaikan diri, menyiapkan rencana yang lebih panjang, bukan membayangkan indahnya saja apalagi beraktifitas yang diharamkan oleh agama.

Sebenarnya kedewasaan kitalah yang mempengaruhi masalah jodoh. Terkadang kita hanya menuntut Allah untuk adil, meghiba dalam do’a, merintih pilu. Namun prestasi terbaik hanya sebatas menuntut, tidak tampak bukti kesungguhan untuk menjemput kehidupan rumah tangga dengan matangnya persiapan diri.

Jangan hanya membayangkan kehidupan rumah tangga itu enaknya saja, kehidupan keluarga adalah arena perjuangan, penuh liku dan ujian, dibutuhkan napas kesabaran panjang. Jangan berpikir dan bersiap menjadi ratu dan raja, tapi persiapkan diri mengarungi dan membina keluarga. Jika seseorang masih single, lalu dibuai penyakit malas dan manja, kehidupan keluarga macam apa yang diimpikan?

Jangan pernah lagi bertanya, mana jodohku? Namun bertanyalah, sudah dewasakah aku? 

(♥ Subhanallah || Semoga Bermanfaat & Silahkan Di Share ♥)

#BERSIHKAN  HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ...Allah Mahakuasa melakukan apa saja. Dia mampu menjadikan segala kemudahan menjadi sesuatu yang sulit, juga sesuatu yang sulit menjadi mudah. Tidak ada yang susah bagi-Nya, karena Dia Mahakuasa atas segala-galanya. Karenanya ketika menghadapi kesulitan dan berbagai cobaan hidup kita tidak boleh putus asa. Masih ada Allah yang bisa kita minta dan mohon pertolongan-Nya. Maka kita diperintahkan untuk berdoa saat mengalami kesulitan,

اَللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَ أَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

Allaahumma Laa Sahla Illaa Maa Ja’altahu Sahlaa Wa Anta Taj’alul Hazna Idza Syi’ta Sahlaa

“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi kemudahan.”

Doa di atas berasal dari warisan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

اَللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَ أَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi kemudahan.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 2427, Ibnu Sunni dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah no. 351, Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashfahan: 2/305.)

Makna dari doa di atas, bahwa Allah tidak menjadikan segala sesuatu mudah bagi manusia. Tidak ada kemudahan bagi mereka, kecuali apa yang Allah jadikan mudah. Dan sesungguhnya kemudahan adalah apa yang Allah jadikan mudah. Sebaliknya, kesulitan dan kesusahan jika Allah kehendaki bisa menjadi mudah dan ringan. Sebagaimana kemudahan dan perkara ringan bisa menjadi sulit dan berat, jika Allah menghendakinya. Karena semua perkara berada di tangan Allah 'Azza wa Jalla.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar